Halaman

Senin, 17 Agustus 2015

Hari Bertiga

Hai,

Beberapa hari lagi mungkin kita ga akan bisa pergi bareng kaya hari ini. Setelah sekian lama ga jalan bertiga, akhirnya hari ini kita jalan bertiga, kalo lagi akur dan setiap malem ketemu pasti selalu ada momen untuk jalan bertiga. Momen yang paling aku kangenin.
Entah kenapa selalu suka jalan bareng kalian. Iya, kamu dan kamu. Dulu hampir setiap malem. Sekarang sekedar kumpul aja udah susah banget. Ga ngerti deh betapanya hari ini. Ga ngerti harus seneng atau sedih.

Gaberubah...
Sikap dan tingkah laku kalian masih aja sama. Kekanakan tapi super protect disetiap perjalanannya. Hari ini pergi naik si kepala dua. Mungkin masih suasana lebaran yang katanya arus balik aseli statsiun udah kaya lautan orang. Mau seramai dan sedesekdesekan apapun tetep ngerasa terlindungi banget. Duh kalian! :')
Kalo lagi jalan bertiga gini suka ngerasa jadi cewe yang paling beruntung. Beruntung bisa dikawal sama dua cowo keren (tapi nyebelin) yang selalu rusuh disetiap harinya. Rusuhnya kalian itu lucu dan selalu bikin perut sakit karna nahan ketawa. Hihi. Dari mulai dibawain tas, dipakein topi + jaket yang kegedean, digandeng kaya orang mau nyebrang sampe digendong kalo cape. Haha
Salah. Salah banget sebenernya kalian terlalu manjain gini. Dan sampe detik ini masih ga kebayang kalo kalian tiba-tiba pergi dan kita ga akan ketemu lagi. Hhhhhhhh :'(
Trimakasih untuk waktu dan hari yang menyenangkan. Semoga ini bukan yang terakhir. Semoga kita bahagia. Love you all as always! :')

Rabu, 12 Agustus 2015

Siap tidak siap tetap akan berakhir


Tertawa? Menurut definisi dari KBBI tertawa berarti melahirkan rasa gembira, senang, geli, dsb dengan suara berderai. Foto itu menceritakan lebih dari apa yang kamu ceritakan sebelumnya. Foto yang tak sengaja aku lihat dijejaring sosial media milik keluargamu. Rasa gembira tentu saja menjadi salah satu penyebab kebahagiaan. Harusnya aku ikut berbahagia atas apa yang kamu rasakan seperti yang tergambar jelas dalam foto itu. Harusnya. Namun, hatiku tidak setabah itu. Rasa kecewa masih sangat menghantui, selalu hadir saat kenangan-kenangan itu melintas. Harusnya aku, bukan dia. Katanya semua bukan inginnya kamu, tapi entah harus percaya atau tidak. Nyatanya aku lihat kamu sangat berbahagia dalam foto itu. Foto bersama mereka yang katanya akan menjadi calon keluarga. Cemburu, mugkin kata yang pantas untuk menyimpulkan semua kejadian ini. Semua terjadi terlalu cepat, dengan atau tanpa persetujuan aku, aku orang yang katanya kamu cintai sepenuh hati semua akan tetap terjadi. Katanya semua bukan inginnya kamu. Tapi omong kosong. Maaf untuk kali ini rasa percayaku sudah tak berpihak kepada mu. Kamu yang selalu aku semogakan.

Aku juga bisa lelah. Lelah dengan kisah yang kita jalani ini. Ingat sekarang kamu dan segenap keluargamu telah memilih dia. Ini bukan hal yang main-main lagi. Aku sudah tidak berhak dengan apapun yang aku inginkan terhadapmu lagi. Waktu telah memberikan penjelasannya, bahwa secinta apapun aku kepadamu, pada akhirnya orang yang melukai tak selayaknya diperjuangkan lagi. Luka? Tentu saja aku terluka dengan apa yang telah menjadi pilihanmu itu. Sangat terluka.


Sekarang diamlah di tempatmu. Tidak perlu mendekat lagi. Aku juga akan diam disini. Mari saling memerhatikan dari jauh saja. Renungkan apa saja yang telah kamu lakukan dan siapa saja orang yang telah kamu kecewakan. Kita akan tetap begini selamanya. Tidak perlu saling berbicara perihal cinta, aku sudah lelah memperdebatkannya. Nanti, setelah saling lelah. Semoga kita akan saling melupakan. Aku akan baik-baik saja dengan hidupku meski tanpa kamu lagi, mungkin.  Kamupun akan tetap baik-baik saja dengan pilihan barumu itu. Tentang perasaanku yang masih amat sangat kepadamu, biarlah itu menjadi urusanku saja. Selamat berbahagia. Meski aku tidak pernah benar-benar akan bahagia melihatmu bersamanya.

Jumat, 17 Juli 2015

Lebaran Tahun ke 3

Mohon maaf lahir dan batin. Alhamdulillah masih dikasih kesempatan untuk ikut lebaran ditaun ini. Entah harus seneng atau sedih. Taun ini banyak banget cobaannya. Harus tabah sampai akhir. Taun pertama tanpa "kita", dan sialnya masih nyari dan nunggu kamu. Maaf, aku ga sekuat apa yang aku pikirin kemaren. Taun ini yang minta maaf sambil bilang love you cuma Dusta :'(. Kamu kemana? 
Sempet kecewa, tapi ternyata kamu datang. Datang dengan rasa yang sama. Antara seneng dan sedih. Jujur kangen banget. Terima kasih untuk sudah berkunjung. Terima kasih juga lagunya. Sangat mewakili.

Np: Samsons - Perbedaan
Pejamkan matamu di hadapanku
Kan ku cium kau tuk terakhir kalinya
Sudahlah kita tak mungkin untuk bersama
Perbedaan membuat kita terpisah
Genggamlah tangan ku ini
Aku bahagia saat bersamamu
Usaplah setiap tetes air matamu
Usah kau tangisi perpisahan ini
Bukanlah keinginan kita berpisah
Perbedaan membuat kita terpisah
Dengarlah suara hatiku
Aku bahagia saat bersamamu
Oh..
Ingatlah sumpahku ini
Aku bahagia saat bersamamu
Aku bahagia bahagia
Aku bahagia saat bersamamu
Aku juga bahagia. Tapi nanti entahlah :')
Semoga ini bukan yang terakhir. Tanpa kamu minta, Aku pasti inget ko :')

Selasa, 14 Juli 2015

Waktu yang Tepat

Aku pernah mempertahankan seseorang yang telah mengkhianati hatiku. Ia yang lupa pada janjinya sendiri. Berhari, berminggu aku hampir saja menangis untuk mengemis perasaan dan waktu padanya. Menjaga apa yang masih aku percaya, cinta seperti awal yang kita rasa. Bodoh. Tanpa menyadari bahwa sekali seseorang berkhianat atas rasa yang kamu miliki, sungguh perasaan itu tak akan pernah utuh lagi. Akhirnya, aku menyerah. Aku menyerahkan dia kepada bagian masa lalu yang tak ingin kuingat-ingat lagi. Saat ini air mata pun rasanya sudah enggan untuk menetes karenanya. Terima kasih kepada kalian yang selalu menguatkan dan merekahkan senyum.

Np: tapi bukan aku by krispatih

“tak kan mencoba kembali ~ ” BYE! :*

Harapan Kosong

Pernahkah kamu berharap pada seseorang. Kamu berharap kebaikannya, kehadirannya, perhatiannya, kasih sayangnya, tapi sering kah engkau dikecewakannya, menangis karenanya, disakiti olehnya? Ya.

Lalu, pantaskah kamu masih berharap padanya? Entah.

Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu ada bahagia yang kamu dapatkan? Tidak.

Apakah dengan kecewamu dia berubah menjadi baik? Tidak, dia sering mengulanginya, lagi dan lagi.

Apakah dengan tangismu dia akan hadir? Sewaktu-waktu, tapi lebih sering Tidak.

Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu? Entah.

Lihat sebagian jawaban adalah TIDAK.

Bukankah ini saatnya untuk kamu pergi, berpaling, menjauh? Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu. Berpalinglah dari tetesan air mata itu. Menjauhlah untuk membahagiakan hatimu. Sulitkah itu bagimu? Ya.

Jika “YA
Pikirkanlah betapa dia tak  pernah mengharapkanmu, memperdulikannmu, memikirkanmu. Tanpa kamu sadari kamu telah hanyut dalam harapan kosong.


Maka lepaskanlah...

Senin, 13 Juli 2015

Malam Minggu

[@carburator spring, bintaro jakarta selatan]
Hari ini sabtu? Yak! Sempet kepikiran bakal bombay hari ini. Dinner bareng calon ya? Hoeks aku ga mau tau~

Mampir ke sekretariat usebe, ikut rapat pradiklat sama bepeha disaat hati ga kondusif itu ga manfaat banget, alhasil cuma bisa nyimak apa yang mereka bahas. Oya, seusai rapat dilanjut bukber dirumah salah satu perupa katanya. Maaf lagi kalut gini jadi ga berselera untuk ikut. Sekedar apresiasi jarkomin ke senior-senior perupa yang lain deh siapa tau dapet mood baru untuk ikut acara itu. *Modus fail* para perupa senior punya kesibukan masing-masing. Kalo ikut sendiri rasanya ga sanggup deh. Oke gausah hadir. Hm, tetiba kepikiran untuk gangguin salah satu perupa yang punya acara masing-masing itu. “ikuuuut // eh kan ada bukber? // ga ada temen. // hha galau // :’( // jadi ikut? Naik motor tapi // jadi, gpp // malah bolos bukber // hehe // ntar jam 5an deh ke rumah // ok. take care”. Tuhkan selalu jadi smile maker disaat hati kalut *melting*.

Magrib. Bukber (buka berdua) dijalan, Cuma sempet minum karena perjalanan kita masih amat jauh. Kalo ga salah mau diajak ke acara bazar street dealin, acaranya nakanak graffiti kekinian gitu. Dan lokasinya di jakarta selatan. For the first time in forever naik motor ke jakarta dan hadir di acara bazar kekinian. Yea, i kno an adventurer was going to happen. Seperti biasa sejauh apapun jaraknya perjalanan selalu seru. Dengerin cerita dan ngobrolin ini itu, liat banyak hal dan jadi tau tempat-tempat baru. Meskipun macet tak berkesudahan akhirnya kita sampai di acara, berasa asing dan jarang banget liat cewe. but, as long as you are with me, there’s no place I’d rather be. Dikenalin sama ini itu, ada yang bilang pacar sampe ade. Haha nikmati saja. Bazarnya asik dan keren deh. Ditengah keramaian ketemu lady writer yang terkenal itu, dikenalin dan ternyata orangnya asik. Hihi selama ini suka kepoin IG nya yang bikin iri itu. Duh, ga kerasa udah malem aja. Entah jamberapa kita bakal sampe rumah. Baru keluar gang aja udah macet, ga kebanyang gimana caranya bisa sampe Bogor. Pasti ngantuk dan dingin banget >,< karena dijemput kerumah jadi ga khawatir soal perizinan.

Warm Hug...
Beberapa jam kemudian akhirnya sampe juga dirumah. Hampir tengah malam. Pegel yak? Banget. *buka helm* *ambil Tas* // Istirahat ya.. // ok, thnks ya. Tiati dijalan // *sweetest smile* // *melting*. Padahal udah ketemu berjam-jam dan baru ditinggal beberapa menit tapi rasanya kurang lengkap kalo ga kirim sms, hihi. Semangat sampe rumah ya, thanks for today // sama2 maksi juga mlm minggunya.. kayanya saurnya sekarang aja // *blablabla *lanjut sms ...

I can’t tell you how much it made my day. Hoah i really luv this moment, thanks for every sweetest thing :’)


Di sore itu menuju senja. . .

[sunset di bukit harapan]
Segala sesuatu ada saatnya; ada saat mempertahankan, ada juga saat untuk melepaskan.
Maka, lepaskanlah...

Lagi-lagi harus bombay karena janji yang ga ditepatin. Sibuk, ga ngasih kabar karena sibuk, padahal pada kenyataannya ga ada manusia yang sibuk sampe 24 jam non stop. Selalu dinomor sekiankan. Baiklah, mungkin sudah saatnya melepaskan *Niat*. Baru niat aja Allahnya aku lansung ngirim smile maker yang seketika buat hari ini kembali hidup. What a lovely text message it be  “ca mau ke bukit ga? // Mau.. kapan? // Skrg yu // yuu lg libur nih // stngah jm lg ke rmh // ok.” Seketika semua rasa kecewa tadi menguap dan mengkristal jadi senyum manis. I can’t tell you how it made my day.
Setengah jam kemudian, perjalanan kita dimulai. Ga kepikiran kadang kenapa bisa setepat dan sengedadak gini. Pergi ke bukit yang lumayan jauh dari jam 14.00 itu rasanya aga aneh. Tapi seneng kan? Banget. Haha. Berarti bener Allah itu ngasih apa yang kita butuh bukan apa yang kita mau. Maunya kan hari ini tuh pergi nonton sama kamu. Tapi kamu sibuk. Dan ternyata apa yang aku mau belum tentu baik. Lupakan.

Sepanjang perjalanan menuju bukit hmm.. harus diceritain ga ya? Yang pasti seru sampe lupa kalo hari ini mood lagi berantakan. Sedikit mendaki, namanya juga menuju bukit. Tapi semua keluh hilang sesampainya di puncak bukit. Aseli bogor indah banget dan yang ga kalah indah itu momen-momen yang kita nikmatin di atas sini. Mulai dari cerita, foto-foto, nyemil dan yang ga pernah ketinggalan Saling diam berlama-lama. Hehe
Perjalanan kita hari ini ga berenti sampe di bukit, entah kenapa bisa kepikiran untuk lanjut pergi nonton. Nonton? Hyaaa, ini kan niat hari ini. Duh, akhirnya kita lanjut nonton Jurassic World. Dari bukit sampe ke mall itu atmosfirnnya kerasa beda banget. Ditemenin pocky vanilla film ini entah kenapa jadi seru banget. Finally, semua akan indah pada waktunya. Percaya deh apa yang kita mau belum tentu jadi apa yang kita butuh. Thanks for today ka! :’)

Minggu, 28 Juni 2015

Membutuhkan mu.

Terlalu cepet, kenapa semua datang ketika aku mulai yakin, yakin untuk memulai setelah sekian lama menata dan menyusun kisah ini. Sekarang, semuanya kembali hancur, lagi-lagi aku yang menjadi hancur, kamu? Bahagia tentunya. Masa-masa sulit menyulitkan. Semester ini adalah semster terberat sepanjang masa perkuliahan, mulai cari topik untuk dijadiin judul skripsi nanti, nyari tempat magang, nyusun makalah seminar, persiapan seminar dan masih banyak lagi. Jujur, aku butuh kamu, meskipun kamu ga akan ngerti tentang masalah bahan skripsinya aku nanti, tapi aku butuh kamu. Butuh penyemangat, butuh temen, butuh kamu yang selalu bisa nenangin aku, butuh kamu yang selalu ngehibur kalo aku lagi sedih. Ini berat, terlampau berat. Aku masih ga bisa terima keputusan kamu dan keluarganya kamu. Gabisa nunggu sampe aku lulus? Atau setidaknya sampe aku maju sidang? Mikirin judul aja aku udah stress banget ditambah lagi masalah ini. Lagi-lagi fokus aku teralihkan. Aku sedih, kenapa kamu juga sedih? Kalo kita sama-sama sedih yang ngehibur kita siapa? Kamu harus bahagia. Dan begitupula aku. Bahagia dengan atau bahkan tanpa kita sekalipun. 💔

When you love some one..

Masih inget tentang postingan yang judulnya “Rasa yang baru!” yups, mungkin ini akhir dari semua rasa itu. Dari awal aja udah rumit sampe bikin nyesek, kebanyang kan akhirnya? Indah? Bahagia? Romantis? atau So Sweet? ENGGAK! Gak sama sekali!!!! karena kisah yang selalu berakhir dengan indah itu cuma ada di FTV atau dongeng-dongeng pengantar tidur. Akhir dari kisah ini bisa dibilang tragis. Siapa yang jadi korban? Lagi-lagi si gadis polos yang aga bego yang selalu nangis karena hal yang sama. Alesannya apalagi kalo bukan sakit hati karena tingkah laku dua mahkluk itu. Kali ini rasa sakitnya udah ga bisa dijelasin pake kata-kata lagi, mata pun rasanya mau copot karena kelelahan ngeluarin airnya selama berjam-jam, kalo dibendung bisa jadi danau toba, bah berlebihan. Tapi serius. Oke cukup. Sebelum rasa sakit ini muncul, buanyak banget kenangan manis yang sayang kalo harus dilupain gitu aja, lagian ga bisa dilupain juga sih. Haha. :’)  

Lagi-lagi bingung harus mulai cerita dari mana, kebiasaan kita yang ga pernah bisa lepas satu sama lain itu emang ga wajar banget. Ketemu setiap hari walaupun cuma beberapa detik misalnya, ga pernah berenti saling ngabarin disetiap jamnya entah itu lewat chat, sms, telpon, ngasih emoticon, komentar postingan atau sampe buat status untuk jelasin apa yang lagi kita lakuin selama lagi ga ketemu satu sama lain. So sweet banget~ boro! Berkabar bukan berarti selalu damai, rukun, sejahtera atau romantis, lebih seringnya adu argumen, nunjukin keegoisan masing-masing, debat, berantem, sindir-sindiran status lah sampe ledek-ledekan. Sederhana kadang, semua itu karena si kangen lagi datang. Kita rese kalo lagi kangen! :’D tapi itu semua yang buat keseharian kita semarak, hidup berasa hidup. Kalo setiap hari kaya gitu emang gabosen? Enggak! Itu seru. Jujur kalo lagi berantem karena cemburu ini agak fatal, serius. Dibanding kalo berantem karena kangen sih ga akan lama, ada waktu untuk ketemu atau ngirim emot-emot peluk juga kelar, nah kalo lagi berantem gegara cemburu bisa sampe diem-dieman, ga ngasih kabar, ga chat, ga ketemu dan sindir-sindiran lewat updetan status atau display picture berhari-hari, mengendap dibantal dan pow jadilah kokocrunch. Kekananakan. Sama-sama sayang, dan selalu sama-sama gengsi untuk sekedar minta maaf atau ngaku salah, walupun ujungnya pasti ada seasion buat jujur-jujuran dan jambak-jambakan :D. Kemudian kembali akur dan begitu seterusnya.

Nyaman, kata pertama yang selalu terlintas ketika inget kita itu apa. Nyaman yang mungkin ga pernah aku dapetin di orang-orang terdahulu termasuk ade kamu. Whoops. Nyaman ketika saling diam bahkan berjam-jam. Nyaman ketika harus nemenin baca buku berjam-jam padahal kamu ga suka baca buku. Nyaman ketika harus nemenin gambar dan dengerin keluh kesah aku tentang seni yang buat kamu muak dan mau muntah. Nyaman meski harus bulak-balik mirip kang ojeg yang lagi kejar setoran Cuma karena takut aku kenapa-napa atau terlambat kalo harus pergi ngangkot. Nyaman ketika luangin waktu libur yang juarang buanget muncul cuma untuk nemenin dan manjain aku. Nyaman ketika terpaksa makan es krim meskipun kamu ga suka eskrim dan ditengah malem bahkan hujan sekalipun. Nyaman ketika waktu paginya di ganggu padahal kamu paling suka pagi itu damai bukan rusuh dan diburu-buru karena aku kesiangan bangun dan telat ngampus. Nyaman ketika harus bales chat sambil nyetir. Nyaman ketika harus berenti makan karena buru-buru jemput aku yang gabisa nyebrang. Nyaman ketika kulitnya dijadiin kanvas tempat vandalisme coret-coret jail. Nyaman ketika harus ngasuh waktu kumpul sama komunitasnya kamu. Nyaman ketika tidurnya di gangguin entah langsung atau lewat telpon dan ngeping! seabreg. Nyaman ketika dengerin curhatan meskipun paling ga suka liat cewe nangis. Nyaman ketika harus ekstra protec disetiap pendakian. Nyaman ketika harus begadang jagain aku. Nyaman ketika harus sabar nungguin aku ngabisin makanan yang nyita waktu lama. Nyaman ketika tv tetiba mati padahal lagi nonton acara seru kesukaan kamu. Nyaman ketika harus nemenin main padahal pulang kerja dari lapangan sekalipun. Nyaman ketika harus nyuapin atau ngebujuk-bujuk aku makan. Nyaman ketika harus ngingetin ini itu layaknya operator yang kadang terabaikan begitu saja. Nyaman ketika relain baju basah karena air mata dan bahu pegel nopang beratnya aku, yang kamu bilang mirip ga punya tulang belakang karena selalu nyender. Nyaman ketika dengerin aku ngoceh-ngoceh. Nyaman ketika pundaknya ditiupin padahal geli tak tertahankan. Nyaman ketika harus makan bareng dengan porsi tambahan. Nyaman ketika ngabisin lebih banyak dana karena aku mau ini-itu. Nyaman ketika harus minta izin ke mama atau ayah untuk sekedar pergi main. Nyaman ketika dijutekin karena cemburu yang berlebihan. Nyaman ketika harus dibuntutin kemana-mana. Nyaman ketika harus pulang duluan setiap ngumpul bareng temen-temen kamu. Nyaman ketika manjanya aku kumat. Nyaman ketika harus hujan-hujanan untuk sekedar jemput aku. Nyaman ketika harus batalin janji sama orang lain karena aku mau ketemu d a n  b e g i t u  p u l a  Nyaman ketika harus ngikutin hobinya kamu yang ekstrim padahal aku ga suka. Nyaman ketika harus suka sama reptil-reptil padahal ga suka tangan baret-baret sampe ga mulus lagi. Nyaman ketika harus ikut dengerin lagu-lagu kesukaan kamu yang kadang agak lebay. Nyaman ketika haru duduk cangak nemenin kamu latihan muay thai. Nyaman ketika harus siapin handuk dan minum pas kamu latihan. Nyaman ketika harus nurutin semua maunya kamu. Nyaman ketika harus digigit, katanya sih gemes padahal sakit tauL . Nyaman ketika harus ngusapin kepala sampe kamu tidur dan kemudian aku ngobrol sama tembok. Nyaman ketika harus ikut nongkrong padahal aku ga suka keluar malem. Nyaman ketika harus bantuin beresin kamar kamu yang berantakan. Nyaman ketika harus buatin mi goreng. Nyaman ketika ngurus peliharaan-peliharaan kamu yang bejibun. Nyaman ketika nunggu kamu kerja yang ga tau waktu. Nyaman ketika harus dimarahin karena hal-hal sepele. Nyaman ketika harus liat kamu goda-godain cewe padahal kita lagi jalan berdua. Nyaman ketika kamu sibuk sama handpone padahal lagi ketemu. Nyaman ketika kamu manggil Mbak, Ummi, Bun, atau apalah apalah yang alaynya kebangetan. Nyaman ketika dipanggil sayang padahal ga pernah jadian. Nyaman ketika harus bawelin kamu untuk makan, mandi atau solat. Nyaman ketika harus nangis termehek-mehek untuk minta waktunya kamu. Nyaman ketika harus bombay karena tingkah kamu yang aku gasuka dan selalu kamu lakuin. Nyaman ketika nyoba buat nasi goreng dan siapin bekel untuk kamu pergi kerja. Nyaman ketika peluk kamu. Nyaman ketika dijutekin karena cemburu. Nyaman ketika harus pulang rapat duluan karena kamu jemput padahal belum selesai. Nyaman ketika harus standby ketika kamu libur. Nyaman ketika nemenin kamu cek kerjaan. Nyaman ketika nemenin kamu nonton tv padahal aku gasuka. Nyaman ketika liat updetan kamu yang kadang aku ga ngerti dan kadang aku tau itu bukan buat aku, tapi buat cewe lain. Nyaman ketika tau isi handpone sama list di medsos kamu kaya koskosan putri. Nyaman ketika harus jalanin ini semua tanpa ada yang tau. Nyaman ketika harus nyimpen rapih-rapih rasa ini demi ngehargain mereka, katanya. Nyaman ketika waktu untuk aku harus diganggu karena inilah itulah. Nyaman ketika dengerin kamu yang emosian marah-marah entah dimotor, rumah atau tempat umum lainnya. Nyaman ketika harus buru-buru karena takut kamu nunggu, aku tau kamu ga suka nunggu. Nyaman ketika harus suka makanan dan minuman kesukaan kamu. Nyaman ketika kamu marah soal bajunya aku yang kependekan lah, terlalu carang atau ketatlah inilah, itulah lah lah lah. Nyaman ketika harus kelitikin kamu sampe ketiduran. Nyaman ketika aku sama kamu. Karena nyaman buat kita lupa, l u p a  kalo kita ga punya status yang jelas. Oya ketinggalan Nyaman ketika harus tetep sama-sama padahal udah ditolak berkali-kali. Nyaman ketika harus dengerin gombalan kamu yang ga ada abisnya. :’). Nyaman ketika kamu bilang “I Love You” puluhan kali setiap harinya. Dari mulai risih sampe terbiasa dan ngerasain hal yang aneh kalo itu semua ga kamu lakuin. Sebegitunya. Sebentar, kamu ngerasain hal yang sama ga sih? :”))

Dari kamu aku belajar banyak hal baru, dari mulai yang aku ga tau, sampe yang aku ga suka pun bisa aku suka karena penjelasan kamu. Karena aku percaya kamu. Banyak tempat yang kita datengin berdua entah udah berapa ribu kilo meter kita jalan berdua. Entah berapa banyak es krim yang kita makan bareng. Entah berapa banyak pulsa yang kita abisin untuk saling berkabar padahal rumah kita deket ahaha. Mungkin prediksi mereka bener, yang harus aku tangisin itu kamu bukan dia. Yang harus pacaran itu kita, buka kamu sama dia. Mungkin takdir. Tapi nyatanya waktu punya jawaban lain dari akhir kisah kita yang selalu aku semogakan ujungnya kita bahagia. Berdua.

Sekarang keinginan itu cuma tinggal keinginan yang harus segera dibuang jauh-jauh bahkan dilenyapkan. Hilang sampai tak bersisa. Sebelum terlambat masih banyak hal yang mau aku sampein ke kamu. Pertama, terima kasih telah menjadi bagian dari hidup aku selama lebih dari 3 tahun, meski kita deket baru 2 taun. 2 taun? Hmm waktu yang cukup panjang. Terima kasih telah mambantu merealisasikan mimpi-mimpinya aku. Terima kasih untuk selalu jadi malaikat pelindung dan penolongnya aku yang paling sabar dan romantis. Kedua, Selama beberapa taun ini pasti aku sering buat kamu kecewa, cemburu, kesel marah dan masih banyak lagi. Maaf, maaf untuk itu dan maaf untuk pengabaian-pengabaiannya selama ini. Aku seneng bisa kenal kamu. Aku tau ini bukan akhir dari segalanya, aku tau ini awal dari segalanya. Ketiga, Selamat menempuh hidup baru. Semoga dia yang kelak nemenin kamu selamanya punya rasa sayang yang lebih besar dari sayangnya aku kekamu selama ini. Semoga dia bisa lebih ngertiin kamu. Semoga kita bahagia. Meskipun untuk saat ini entah sampe kapan aku masih harus sering nangisin hal ini. Insyaallah aku ikhlas, ini bukan hal yang main-main. Udah lebih dari serius, lebih dari sekedar putus atau dislingkuhin. Rasanya kamu pasti ngerti sama perasaannya aku sekarang, marah, kesel, kecewa. Tapi aku ga punya hak untuk larang kamu. Toh aku juga ga bisa jadi calonnya kamu secepat ini. Aku masih punya tanggung jawab, begitupun kamu. Lakuin apa yang menurut kamu baik. Bantu aku untuk ngilangin rasa ini. Sebenci-bencinya aku sama kamu rasanya rasa sayang aku masih ngalahin rasa benci itu sendiri. Aku ngerti ini semua bukan maunya kamu. Aku juga tau gimana rasa sayangnya kamu sama aku.

Jujur selama beberapa taun ini aku ga sendiri, aku ga cuma sama kamu, aku punya beberapa temen deket dan itu cowo, yap. Mereka yang sering buat kamu cemburu. Mungkin kamu tau. Aku juga tau kamupun begitu. Kita sama-sama nyari. Wajar semua ingin yang terbaik tapi rasanya sampe saat ini belum ada yang bisa gantiin posisinya kamu. Gatau deh kalo kamu. Mungkin pilihan mama dan keluarganya kamu bisa gantiin posisinya aku. Yang mau ga mau emang pasti gantiin posisi itu. Beberapa hari kemaren aku sempet mau jujur kalo aku mau nyerah sama hubungannya kita. Aku gatahan kaya gini terus. Aku deket sama yang lain pun percuma aku masih takut-takut kamu marah, takut kamu ninggalin aku meskipun sekarang kamu emang mau ninggalin aku. Jangan terlalu khawatir, aku lagi suka sama seseorang, mungkin kamu pernah tau. Tapi ini masih proses suka, belum sampe tahap sayang. Doain aku ya, semoga dia punya perasaan yang sama kaya aku, siapa tau bisa langsung gantiin posisinya kamu. Meskipun mustahil. Detik ini masih gabisa ngebayangin gimana aku harus liat kamu sama dia, aku tau smsan kalian (kamu dan calonnya kamu itu *hoek)  aja kamu aku jutekin berhari-hari sampe upe hampir jadi korban mutilasi, padahal aku juga tau itu sms dari 3 bulan yang lalu. Dan sekarang aku tau kabar ini sampe gatidur dan nangis semaleman. Bego yah? Haha biarin. Mungkin cara aku untuk nenangin diri. Rasanya aku cerita kejauhan, kamu belum bilang itu semua, tapi sahabatnya aku udah cerita dia tau dari mamanya yang tau dari mama kamu, sempet kaget tapi rasanya aku percaya sama cerita itu dan didukung juga sama tingkah anehnya kamu beberapa hari ini. Dan malam, eh pagi ini aku udah tau apa yang kamu mau ceritain. Aku udah tau. Meskipun ga tau cerita sebenernya tapi ini dah cukup nyakitin. Cukup!

"When you love some one just be brave to say.. That you want him to be with you~"
Np: Endah N Rhesa – When you love some one.

Percuma udah t e r l a m b a t ! 

Jumat, 26 Juni 2015

25 Juni 2015

Halo..
Rasanya setelah sekian lama ga buat postingan jadi bingung harus cerita dari mana. Well, karena malam ini lagi melting-meltingnya here i m..

Menuju puasa hari ke 8, kebangun! (01:50 Waktu Indonesia bagian Bogor). Kebangun itu suatu kejadian ga asik ketika kalian sedang nyenyak-nyenyaknya tidur dan kemudian terjaga secara tak terduga dan kadang mengejutkan entah itu karena mimpi buruk atau apapun penyebabnya yang entahlah-entahlah. Retorik. Biasanya kalo udah kebangun itu susah buanget untuk tidur lagi. Sebagai bagian dari anak kekinian yang ga bisa jauh dari yang namanya Handphone, seketika nyari benda itu sebagai alat pelipur lara setiap saat terutama ditengah keterjagaan malam ini, ga perlu di cari sebenernya karena benda itu selalu ada dalam jangkauan. The first thing to do is  cek notif yang agak berderet panjang dari mulai updetan Path,BBMchat, notif dari Instagram, Line sampai Whatsap yang isinya biasa aja. Resiko gapunya pacar mungkin. Kemudian update di path, ganti Display Picture di BBM. Gaperlu tanya, tujuanya ga jauh untuk cari perhatian siapa tau ada yang mengalami hal senasib. Karena pada dasarnya kebangun itu selalu sepaket dengan kesepian. *hening*

Usaha berhasil! Yeah, ada chat dari temen seangkatan di Usebe yang masih terjaga, rupanya dia sedang dalam masa terpuruk, lagi-lagi karena cinta. Sebagai teman seperjuangan ada baiknya saling menguatkan, finally curhat time dimulai.  Sambil nunggu balesan chat, ngecek bm yang lain dan ternyata ada chat yang belum dibaca dari seseorang yang udah lama banget jadi salah satu moodbooster dan smile maker yang kehadirannya selalu tak terduga. Siapakah dia? Hm, mau cerita tapi malu, udah pernah ada di postingan sebelumnya ko. Masih satu atap. Oh si kenalan baru? Eh :p. Entah kenapa bisa sesuka ini. *cieh... kemudian chat berlanjut. Biasanya kalo chat sama dia itu dibalesnya singkat banget tapi entah kenapa akhir-akhir ini mulai ngerasa nyaman sama itu semua. Ada aja yang bisa buat senyum disetiap kata-katanya, suka tiba-tiba perhatian sampe buat janji-janji untuk pergi bareng lagi. Gapernah bosen. Emang singkat, jelas dan padat tapi feelnya beda, sampe kadang senyum-senyum sediri  >,<. Beda banget sama temen chat yang lainnya, yang biasa manggil lebay pake sayang-sayang, so puitis, gapernah lupa ngingetin ini itu sampe nyaingin operator disepanjang harinya. Tapi, itu manis banget :’). Sebentar deh,  Nyaman? Ko bisa? Bisa! Soalnya sering pergi berdua, *Whoops!

Jalan bareng, yups! Semua berawal ketika negara api menyerang, eh gamau bercanda -_-. Ya, semua berawal dari komentar di salah satu jejaring sosial, dia nanya salah satu pasar hewan gitu, sotoy-sotoyan aja jawab tau, emang udah pernah kesana sih tapi rasanya aku bukan tipikal orang yang mudah mengingat letak suatu tempat. Namanya juga iseng, eh ternyata ditanggepin serius dan akhirnya kita buat janji untuk pergi kesana. Dan pada hari yang telah dijanjikan kita bertemu di suatu tempat. Selama perjalanan masih agak canggung, dia pendiem begitu juga aku. Bisa dibayangkan. Sampe hari ini masih suka ga nyangka bisa pergi berdua dan bisa sedeket ini. Dulu hanya sebatas pengagum, sekarng juga sih. Haha -_-

Saur gih,

Sips selamat saur.