Halaman

Rabu, 12 Agustus 2015

Siap tidak siap tetap akan berakhir


Tertawa? Menurut definisi dari KBBI tertawa berarti melahirkan rasa gembira, senang, geli, dsb dengan suara berderai. Foto itu menceritakan lebih dari apa yang kamu ceritakan sebelumnya. Foto yang tak sengaja aku lihat dijejaring sosial media milik keluargamu. Rasa gembira tentu saja menjadi salah satu penyebab kebahagiaan. Harusnya aku ikut berbahagia atas apa yang kamu rasakan seperti yang tergambar jelas dalam foto itu. Harusnya. Namun, hatiku tidak setabah itu. Rasa kecewa masih sangat menghantui, selalu hadir saat kenangan-kenangan itu melintas. Harusnya aku, bukan dia. Katanya semua bukan inginnya kamu, tapi entah harus percaya atau tidak. Nyatanya aku lihat kamu sangat berbahagia dalam foto itu. Foto bersama mereka yang katanya akan menjadi calon keluarga. Cemburu, mugkin kata yang pantas untuk menyimpulkan semua kejadian ini. Semua terjadi terlalu cepat, dengan atau tanpa persetujuan aku, aku orang yang katanya kamu cintai sepenuh hati semua akan tetap terjadi. Katanya semua bukan inginnya kamu. Tapi omong kosong. Maaf untuk kali ini rasa percayaku sudah tak berpihak kepada mu. Kamu yang selalu aku semogakan.

Aku juga bisa lelah. Lelah dengan kisah yang kita jalani ini. Ingat sekarang kamu dan segenap keluargamu telah memilih dia. Ini bukan hal yang main-main lagi. Aku sudah tidak berhak dengan apapun yang aku inginkan terhadapmu lagi. Waktu telah memberikan penjelasannya, bahwa secinta apapun aku kepadamu, pada akhirnya orang yang melukai tak selayaknya diperjuangkan lagi. Luka? Tentu saja aku terluka dengan apa yang telah menjadi pilihanmu itu. Sangat terluka.


Sekarang diamlah di tempatmu. Tidak perlu mendekat lagi. Aku juga akan diam disini. Mari saling memerhatikan dari jauh saja. Renungkan apa saja yang telah kamu lakukan dan siapa saja orang yang telah kamu kecewakan. Kita akan tetap begini selamanya. Tidak perlu saling berbicara perihal cinta, aku sudah lelah memperdebatkannya. Nanti, setelah saling lelah. Semoga kita akan saling melupakan. Aku akan baik-baik saja dengan hidupku meski tanpa kamu lagi, mungkin.  Kamupun akan tetap baik-baik saja dengan pilihan barumu itu. Tentang perasaanku yang masih amat sangat kepadamu, biarlah itu menjadi urusanku saja. Selamat berbahagia. Meski aku tidak pernah benar-benar akan bahagia melihatmu bersamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar