Hai rindu, rasanya aku ingin
sedikit menyapa.
Aku dan dia sudah melalui banyak
hal bersama-sama, tidak tahu apa yang aku rasakan saat itu, saat dimana
semuanya harus berakhir. Saat dimana semuanya sudah jelas dan ini bukan perkara
main-main lagi. Dulu, dibanyaknya waktu yang aku dan dia miliki, harapan untuk selalu
bersama-sama selalu ada. Pada setiap kesempatan aku dan dia berbicara tentang
angan-angan yang ingin aku dan dia raih untuk dinikmati dalam bahagia. Kelingking
kanan pun sudah menjadi saksi pada Janji-janji yang akan ditepati dalam situasi
terburuk (Tidak perlu ditanya janji apa sajanya, aku dalam proses melupakannya).
Namun maaf, hari ini aku akan mengingkarinya dengan sepenuh hati. Sulit untuk
dipercaya, tapi itulah yang terjadi.
Ketika akhirnya aku bertemu
dengan dia yang lain. Dia yang baru saja mengantarku pulang. Aku hanya
memikirkannya, aku ingin dia pada semua harapan dan kenyataan. Dia yang selama
sebelas bulan ini mengisi hari-hariku. Dia yang sedari tadi kencan energinya
tidak pada kondisi prima (katanya). Dia yang tadi mengaku energinya tersedot
oleh tatapan dari arah pohon tua dikegelapan. Dia yang selalu menyenangkan. Dia
yang kekanakan. Dia yang bijak. Dia yang moody.
Dia yang aku suka tangannya. Dia yang penuh kejutan. Memang dia yang sekarang sangat berbeda dengan
dia yang dulu, tentu saja. Kadang cukup bodoh untuk aku membandingkannya. Aku hanya
perlu terbiasa. Ah, sudah...
Malam ini aku akan sangat
berterima kasih kepada mereka, dia dan dia yang lain, mereka yang membantu aku
lebih mengenali diriku, mereka yang telah mengisi hari-hariku. Terima kasih. Dan
kini, semua berhak berbahagia dengan caranya masing-masing. Tidak perlu saling
mengganggu. Lakukan yang terbaik dan saling mendoakan. Untuk setiap tetes hujan
malam ini, terima kasih telah menghadirkan semua memori-memori menyenangkan
sekaligus menyesakan itu. Kini aku akan berbahagia dan membuat memori baru
dengan rintikmu malam ini. Aku sedang bersyukur bisa bertahan dengannya sampai
dibulan kesebelas ini. Sedangkan masa lalu akan tetap tinggal dimasa lalu.
Selamat Berbahagia.
Bogor dingin, 16/09/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar