Halaman

Sabtu, 10 September 2016

I Have My Own World and You Need to know it...

Bagaimana jika seseorang hidup dalam dua dunia? Dunia pertama adalah dunia realita tempat dia benar-benar hidup dan berpijak. Dunia kedua adalah dunia yang diciptakan oleh dasar alam pemikirannya atau sering disebut sebagai Dunianya sendiri, entah itu ungkapan darimana asalnya. Dunia kan milik Tuhan wkwk... dan perlu disadari didunia ini kita hidup sebagai makhluk sosial, makhluk yang membutuhkan makhluk lainnya untuk bertahan hidup. Kita ga sendiri dan ga bisa sendiri, setuju. Tapi, pernah ga sih ngerasa kalau kesendirian itu terasa lebih hidup dan produktif? Kalo gue sih iya.

Malu mengakui kesalahan itu hal yang lumrah katanya. Sejatinya kesalahan merupakan hal paling dasar yang melekat pada diri manusia, karena dengan kesalahan mengajarkan perbaikan. Hm, my own world... dunia yang selalu dinilai salah oleh mereka, mereka yang katanya orang-orang terdekat gue. Salah sih memang ketika momen ngumpul malah gue pake buat baca buku. Kalian kadang ga ngerti, ada sesuatu yang salah kalo lagi asik baca buku terus ditunda itu rasanya kaya mau bersin tapi gajadi. Tapi ga gitu juga deng rasanya, ah susah dijelasin maaf! Intinya bukannya sibuk sama dunia sendiri, serius! Pernah ga mampir keperpustakaan terus liat orang yang lagi asik sama bukunya terus iseng perhatiin dia dengan durasi panjang? Lalu apa dia menatapmu balik dan merasa terusik? Keliru.  Dia akan tetap cuek bebek tidak peduli. atau pernah nekad sengaja mengusiknya? Lalu apa dia marah dan mengusirmu? Tidak. Ia hanya akan menatapmu dengan tatapan setajam pisau yang akau mengoyakmu, seraya menyiratkan “ini duniaku, mau apa hah?” hihhhhhh .. nah ada sedikit pengecualian dihidup gue, walaupun sambil baca gue tetep nyimak dan peka sama keadaan sekitar koooo, walaupun yang sering ketangkep itu ekspresi ke-betean kalian. Salah? Iya salah. Kecewa ya? Maaf. Gada maksud buat kecewa dan ngerusak momen-momen berinteraksi. Dan jujur ini salah satu kesalahan yang masih sering diulang dan belum bisa disembuhin, sembuhin? Ga ada obatnya serius. Cuma butuh kepengertian kalian aja gaes. Hiks. Egois ya? Pengen dingertiin tapi ga ngertiin balik, hm namanya juga cewek ~


Selama 22 tahun gue hidup dan barusan minum air mineral, gue kenal beberapa temen gamers, beberapa temen yang gila online, yang suka baca buku, yang suka corat-coret, yang suka main sama tembok, yang suka ngopi pait, yang suka denger lagu perusak telinga, yang suka selfie, yang suka ngilang-ngilang kaya hantu, yang gila nulis dan yang suka ngayal, gue rasa mereka punya dunia kedua, dunia yang mereka ciptakan atas dasar pemikirannya dan hanya beberapa orang atau hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk dalam dunianya, hanya orang-orang yang benar-benar terpilih dan besar kemungkinan orang-orang itu sangat tulus mencintanya. Ketika dia berada diantara mereka, orang-orang yang terpilihnya itu, ia benar-benar menjadi diri sendiri dan begitu lepas, tanpa beban dan bahagia. Gue yakin setiap orang punya dunia keduanya masing-masing dan gue juga amat yakin seseorang yang bisa masuk di dunia kedua kita itu layak untuk diberitempat spesial. Jadi kalo suatu saat nanti gue ketemu sama cowok yang rela nemenin gue baca buku dengan tabahnya  I should marry him! Haha canda. Padahal seru banget masuk di dunia kedua orang yang kita anggap spesial, nyoba ikut hidup didalamnya, gaperlu untuk ngerti sepenuhnya minimal setia nemenin dan ngedukung itu udah apresiasi yang luar biasa meskipun rasa bosan sesalu hinggap menghampiri. And you need to know ditemenin hunting buku, dapet kado buku, atau ditemenin baca buku itu hal-hal romantis yang buat sebuket bunga atau sebatang cokelat jadi ga ada artinya. Hebat. Paan sih! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar