Bagaimana jika seseorang hidup
dalam dua dunia? Dunia pertama adalah dunia realita tempat dia benar-benar hidup
dan berpijak. Dunia kedua adalah dunia yang diciptakan oleh dasar alam
pemikirannya atau sering disebut sebagai Dunianya sendiri, entah itu ungkapan
darimana asalnya. Dunia kan milik Tuhan wkwk... dan perlu disadari didunia ini
kita hidup sebagai makhluk sosial, makhluk yang membutuhkan makhluk lainnya
untuk bertahan hidup. Kita ga sendiri dan ga bisa sendiri, setuju. Tapi, pernah
ga sih ngerasa kalau kesendirian itu terasa lebih hidup dan produktif? Kalo gue
sih iya.
Malu mengakui kesalahan itu hal
yang lumrah katanya. Sejatinya kesalahan merupakan hal paling dasar yang
melekat pada diri manusia, karena dengan kesalahan mengajarkan perbaikan. Hm, my own world... dunia yang selalu
dinilai salah oleh mereka, mereka yang katanya orang-orang terdekat gue. Salah sih
memang ketika momen ngumpul malah gue pake buat baca buku. Kalian kadang ga
ngerti, ada sesuatu yang salah kalo lagi asik baca buku terus ditunda itu
rasanya kaya mau bersin tapi gajadi. Tapi ga gitu juga deng rasanya, ah susah
dijelasin maaf! Intinya bukannya sibuk sama dunia sendiri, serius! Pernah ga
mampir keperpustakaan terus liat orang yang lagi asik sama bukunya terus iseng
perhatiin dia dengan durasi panjang? Lalu apa dia menatapmu balik dan merasa
terusik? Keliru. Dia akan tetap cuek
bebek tidak peduli. atau pernah nekad sengaja mengusiknya? Lalu apa dia marah
dan mengusirmu? Tidak. Ia hanya akan menatapmu dengan tatapan setajam pisau
yang akau mengoyakmu, seraya menyiratkan “ini duniaku, mau apa hah?” hihhhhhh
.. nah ada sedikit pengecualian dihidup gue, walaupun sambil baca gue tetep
nyimak dan peka sama keadaan sekitar koooo, walaupun yang sering ketangkep itu
ekspresi ke-betean kalian. Salah? Iya salah. Kecewa ya? Maaf. Gada maksud buat
kecewa dan ngerusak momen-momen berinteraksi. Dan jujur ini salah satu
kesalahan yang masih sering diulang dan belum bisa disembuhin, sembuhin? Ga ada
obatnya serius. Cuma butuh kepengertian kalian aja gaes. Hiks. Egois ya? Pengen
dingertiin tapi ga ngertiin balik, hm namanya juga cewek ~
Selama 22 tahun gue hidup dan
barusan minum air mineral, gue kenal beberapa temen gamers, beberapa temen yang
gila online, yang suka baca buku, yang suka corat-coret, yang suka main sama
tembok, yang suka ngopi pait, yang suka denger lagu perusak telinga, yang suka
selfie, yang suka ngilang-ngilang kaya hantu, yang gila nulis dan yang suka
ngayal, gue rasa mereka punya dunia kedua, dunia yang mereka ciptakan atas
dasar pemikirannya dan hanya beberapa orang atau hanya orang-orang tertentu
saja yang bisa masuk dalam dunianya, hanya orang-orang yang benar-benar terpilih
dan besar kemungkinan orang-orang itu sangat tulus mencintanya. Ketika dia
berada diantara mereka, orang-orang yang terpilihnya itu, ia benar-benar
menjadi diri sendiri dan begitu lepas, tanpa beban dan bahagia. Gue yakin
setiap orang punya dunia keduanya masing-masing dan gue juga amat yakin
seseorang yang bisa masuk di dunia kedua kita itu layak untuk diberitempat
spesial. Jadi kalo suatu saat nanti gue ketemu sama cowok yang rela nemenin gue
baca buku dengan tabahnya I should marry him! Haha canda. Padahal seru
banget masuk di dunia kedua orang yang kita anggap spesial, nyoba ikut hidup
didalamnya, gaperlu untuk ngerti sepenuhnya minimal setia nemenin dan ngedukung
itu udah apresiasi yang luar biasa meskipun rasa bosan sesalu hinggap
menghampiri. And you need to know ditemenin hunting buku, dapet kado buku, atau
ditemenin baca buku itu hal-hal romantis yang buat sebuket bunga atau sebatang
cokelat jadi ga ada artinya. Hebat. Paan sih!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar